Gema takbir pun terus dikumandangkan oleh para peserta.
Kegiatan yang diadakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia ini bertajuk We Need Khalifah, Not Democracy and Liberal Capitalism.
"Tujuan utama kegiatan ini adalah membangkitkan semangat mahasiswa agar bisa memikirkan dan memberikan solusi permasalahan Indonesia," kata ketua panitia pelaksana, Zainuddin.
HTI Press. Luwu- Setidaknya ada empat perbedaan mendasar antara demokrasi dan Islam. Hal itu dinyatakan Ketua Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Luwu Timur Kustaji Abu Naufal dalam acara Dauroh Dirosah Syar’iyah Tokoh Tampinna, Ahad (17/2) di Masjid Nurul Haq Kec Angkona, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Pertama, dalam demokrasi kedaulatan berada di tangan rakyat sedangkan dalam Islam kedaulatan berada pada pembuat syariah. “Yaitu ada pada Allah SWT,” ungkapnya.
Kedua, sistem demokrasi menetapkan keputusan berdasarkan suara terbanyak terlepas sesuai norma agama atau tidak, sedangkan Islam keputusan diambil/berdasarkan kekuatan dalil.
Ketiga, tolak ukur keputusan dan perbuatan dalam sistem demokrasi bersandar kepada azas manfaat sedangkan dalam Islam bersandar pada kaidah halal-haram.
Keempat, dalam demokrasi memilih pemimpin untuk melaksanakan hukum buatan manusia sedangkan dalam Islam pemimpin dipilih untuk menjalankan hukum-hukum Allah SWT.
Kegiatan yang diadakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia ini bertajuk We Need Khalifah, Not Democracy and Liberal Capitalism.
"Tujuan utama kegiatan ini adalah membangkitkan semangat mahasiswa agar bisa memikirkan dan memberikan solusi permasalahan Indonesia," kata ketua panitia pelaksana, Zainuddin.
Perbedaan Mendasar Demokrasi dengan Khilafah
HTI Press. Raden
August Robiatna menyatakan perbedaan secara prinsip antara sistem
pemerintahan demokrasi dengan sistem pemerintahan Islam
(Khilafah).”Islam menjadikan wahyu sebagai sumber hukum, sementara
demokrasi menjadikan akal manusia yang lemah sebagai rujukannya,” tegas
aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Banjar tersebut dalam Halqah Islam
dan Peradaban (HIP), Sabtu (1/3) di aula Gedung Dakwah Islam, Kota
Banjar, Jawa Barat.
Perbedaan berikutnya adalah dalam hal pengambilan
pendapat. Menurut August demokrasi menjadikan suara mayoritas sebagai
standar. Sedangkan dalam Islam, hukum yang lima (wajib, haram, sunah,
makruh, mubah) sebagai rujukan. Kalau wajib ya wajib dilaksanakan kalau
haram ya wajib ditinggalkan.
“Barulah dalam perkara mubah tidak memerlukan keahlian
maka suara mayoritas yang digunakan, perkara yang mubah dan memerlukan
keahlian maka para ahli yang diambil pendapatnya,” tegasnya.
Jadi bisa diartikan Demokrasi adalah sistem musyrik karena menjadikan manusia sebagai tandingan Allah SWT dalam membuat hukum.
Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/2014/03/05/inilah-perbedaan-mendasar-demokrasi-dengan-khilafah/
Empat Perbedaan Mendasar antara Demokrasi dan Islam
HTI Press. Luwu- Setidaknya ada empat perbedaan mendasar antara demokrasi dan Islam. Hal itu dinyatakan Ketua Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Luwu Timur Kustaji Abu Naufal dalam acara Dauroh Dirosah Syar’iyah Tokoh Tampinna, Ahad (17/2) di Masjid Nurul Haq Kec Angkona, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Pertama, dalam demokrasi kedaulatan berada di tangan rakyat sedangkan dalam Islam kedaulatan berada pada pembuat syariah. “Yaitu ada pada Allah SWT,” ungkapnya.
Kedua, sistem demokrasi menetapkan keputusan berdasarkan suara terbanyak terlepas sesuai norma agama atau tidak, sedangkan Islam keputusan diambil/berdasarkan kekuatan dalil.
Ketiga, tolak ukur keputusan dan perbuatan dalam sistem demokrasi bersandar kepada azas manfaat sedangkan dalam Islam bersandar pada kaidah halal-haram.
Keempat, dalam demokrasi memilih pemimpin untuk melaksanakan hukum buatan manusia sedangkan dalam Islam pemimpin dipilih untuk menjalankan hukum-hukum Allah SWT.
Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/2013/02/27/inilah-empat-perbedaan-mendasar-antara-demokrasi-dan-islam/
Terima Kasih Telah Berkunjung
Judul: Ribuan Mahasiswa Ikuti ICMS 2014 Kalimantan Selatan
Ditulis Oleh Unknown
Jika mengutip harap berikan link DOFOLLOW yang menuju pada artikel Ribuan Mahasiswa Ikuti ICMS 2014 Kalimantan Selatan ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda
Judul: Ribuan Mahasiswa Ikuti ICMS 2014 Kalimantan Selatan
Ditulis Oleh Unknown
Jika mengutip harap berikan link DOFOLLOW yang menuju pada artikel Ribuan Mahasiswa Ikuti ICMS 2014 Kalimantan Selatan ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda
0 komentar:
Post a Comment